Diposkan pada Aksara Gumira, Semesta di kepalaku

Tentang Hal yang Paling Kutakutkan Terjadi pada Anak-Anakku

Belakangan saya sering terpikir mengenai anak-anak setelah melihat kenyataan yang cukup menyesakkan terjadi di depan saya, pada orang-orang terdekat saya. Tentang apa yang sebenarnya paling saya takutkan terjadi pada anak-anak di masa depan, ketika mereka telah dewasa, baligh dan memikul tanggung jawab. Banyak sesungguhnya. Namun ketika ditanya apa yang paling menakutkan? Ternyata saya paling takut anak-anak melalaikan sholatnya apalagi sampai meninggalkannya.

Tentu saja itu tidak menafikkan ketakutan-ketakutan yang lain. Takut mereka hidupnya tidak bermanfaat, takut jika jadi manusia yang tidak bermartabat, takut jika mereka tidak bahagia. Tapi apa artinya jika mereka bermanfaat, bermartabat dan bahagia jika meninggalkan sholat.

Sholat adalah amalan pertama yang dihisab di akhirat. Itu jika kita benar-benar percaya akhirat. Sholat -yang bagus dan benar- mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Sholat dan kesabaran bersanding dalam perkara kita meminta pertolongan pada segala hal. Jika itu tak cukup untuk menjadikan kita tegak dalam perkara sholat, ingat-ingat saja bahwa kita terlalu lemah menghadapi setiap problema kehidupan dan sholat adalah penjagaan atas segala kelemahan kita.

Untuk anak-anakku,

Kalian boleh jadi apa saja asalkan sholat, boleh tidak menjadi sesuatu yang penting sholat.

Kalian boleh terluka, sedih, marah, bingung, malas ataupun kehilangan arah. Sebab begitulah sesungguhnya hidup. Namun jangan sekali-kali meninggalkan sholat.

Kalian boleh bahagia, riang gembira, bersemangat hingga kadang lupa diri. Pun begitu juga dengan sholat, ia juga harus semakin baik di waktu-waktu terbaik.

Ibu yang taat beribadah tidak menjamin anak-anaknya juga akan taat dan menghidupakan sholat. Apalagi jika ibu tidak konsisten dengan ibadahnya sendiri. Maka sebaik-baik ikhtiar adalah memohon pada Allah agar dijagaNya diri dan keluarga termasuk anak-anak senantiasa dalam naungan hidayahNya.

Ketakutan ini semoga jadi pengingat untuk ibu agar terus menerus memperbaiki ibadahnya, terutama sholat. Menjadi lebih kusyuk, lebih tepat waktu dan lebih benar. Sebab seperti apa yang dikatakan Nabi, sebaik-baik pengajaran adalah menjadi teladan yang baik.

Notes for sons