Diposkan pada Uncategorized

KITA INI SAUDARA, TAPI MENGAPA KITA SALING BERBURUK SANGKA

Membersihkan hati, memanglah bukan hal yang mudah bagi kebanyakan manusia yang hidup di muka bumi ini. Namun bukan berarti sedikit juga orang yang mampu menjaga wibawa hatinya pada tataran dimana ia ikhlas atas segala yang terjadi padanya. Disini aku menemukan, bahwa mereka dan aku yang seklipun sudah terbina, tetap saja adalah manusia biasa yang berlaku seperti manusia kebanyakan, belum mampu menjaga hati yang bersih.
Aku menemukan banyak jenis persahabatan di luar sana. Ada yang benar-benar tulus, ada yang statis,dinamis, semu, bahkan ada yang penuh iri dan dengki. Sungguh berwarna. Dan itulah yang terkadang menimpa kita para “aktivis dakwah”. Karena label itu, sungguh terlalu berharga untuk dinodai dengan sebuah kata bernama buruk sangka.
Tak jarang memang kita berburuk sangka pada saudara-saudara kita di jalan ini. Tapi mengapakah kita seperti itu? Aku akan mengatakan pada diriku sendiri bahwa buruk sangka itu sungguhlah kejam. Kita akan mudah menuduh sahabat2 kita dengan sesuatu yang lebih buruk daripada kenyataannya. Efeknya, mudah sekali kita kecewa pada orang lain, bahkan menyamaratakan orang-orang dalam satu jenis kelompok dalam satu sifat yang kita anggap buruk tanpa melihat bagaimana sebenarnya diri kita sendiri terbentuk.
Rasul mungkin akan kecewa melihat umatnya menjadi seperti ini. Mungkin akan dikatakannya, kita ini saudara tapi mengapa berburuk sangka. Aku sungguh merasakan kekakuann hatiku ketika aku tak berusaha sediktpun memahami kondisi saudara ku pitu.
Aku tahu seorang saudara pastilah mempunyai kekurangan yang tak kita sukai. Tapi bagaimanapun, itulah seni kehidupan. Itulah seni menghadapi perbedaan yang ada di setip sisi kehidupa kita. Aku hanya ingin berazam, mulai dari sekarang, bahwa setiap apa yang mengecewakan pada saudara kita, itulah cara Allah meningkatkan kondisi kesabaran kita. Wallahualam

Saudaramu adalah cerminan dirimu
Asrama, 6-7.08.09
Semalaman mengerjakan karena konflik yang berkepanjangan.

Diposkan pada Semesta di kepalaku

Teman2 Aktivis….semangat tersendiri dalam Proses Pembinaan Diri

Hari ini tadi, akhirnya bisa melaksanakan ta’limat dengan lancar. Agenda Pelatihan Dakwah Fardiyah seUnair yang diberi brand name Mukhayam Tarbawi akhirnya bisa diikuti dengan full bersama dengan teman2. Sebenarnya tipe pembinaannya juga tidak terlalu bebeda dengan biasanya. Namun yang membuat terasa lain nan menyenangkan adalah baru kali ini, teman2 ADK seUnair bisa berkumpul bersama, menyelami kembali maknawiyah dakwah bersama dalam rangka penyambutan mahasiswa baru.

Terlepas dari materi dan metode yang memang sangat mengembalikan semangat ruhiyah diri, kembali kusadari bahwa keberadaan teman2 aktivis disana, pemberi semangat tersendiri bagi jiwa ini. Kita tertawa bersama, mengeluh bersama, protes bersama, nggrundel ke mbak2nya kompakan dan hal2 lain yg sebenarnya tidak baik tapi bisa menjadi perekat bagi kita, hehe. Afwan jiddan mungkin buat mbak2nya ato ikhwan2 yg sering jadi keluhan kita

Teman-teman aktivis, memberikan pemahaman bagiku bahwa berkembang dengan pembinaan adalah untuk suatu kemanfaatan bagi peradaban ini. Walau keadaan seringkali bersikap jauh dari harapan kita, dan walaupun kita sering mengelu karenanya, pada akhirnya mau tidak mau kita tetap maju untuk berjuang. Pilihannya hanyalah maju atau maju terus.

Karena menjadi aktivis adalah suatu pilihan,maka pilihan untuk mendapatkan teman2 seperti mereka adalah satu hal yang sangat kusyukuri dalam hidup ini.

Teman2 seangkatan di Dakwah Kampus Unair ini….Savira,Hayu, Arik,Pipit,Aulia, Mila….bersiap kita bangun Dakwah Kampus Unair yang Madani….

Bersama kalian…seringkali dakwah menjadi menyenangkan…

Asrama

03.08.09

9.28