Diposkan pada Uncategorized

Memang, Kita Harus Siap Dihempaskan…

Sekali lagi…Allah menguji keikhlasan hambanya bernama dinar..memberinya ujian di kala memenpuh ujian, memberinya sesuatu yang kecil ketika ia mula mengharap yang besar, memberinya sesuatu yang biasa ketika ia menginginkan yang luar biasa..

Kita memang harus sadar akan jalan dakwah yang dijanjikan Allah. Yang dijanjikan berliku dan berat. Yang bagaimanapun menjadi tulang punggungnya harus siap dihempaskan, harus siap dijatuhkan dan harus siap sendirian.

Aku benar2 merasa ketika dakwah kampus (DK) menuntut keikhlasan hatiku. Menuntutku untuk mau ditempatkan di mana pun yang sekiranya membutuhkanku. SEKALIPUN ITU TAK SESUAI DENGAN HARAPANKU.

Di awal masa ini, aku benar2 merasa jengah dengan DK, merasa jengah dengan tempatku berada, merasa putus asa ketika pilihan kita memang dianggap nomor dua. Seakan-akan kitalah orang idealis nomor satu di dunia.

Untuk sesaat, maafkan aku, aku merasa begitu benci dengan orang2 di sekitarku, merasa benci dengan orang2 yg selalu menuntutku, merasa benci dengan orang2 yang selalu memaksaku….tapi mereka jugalah yang  selalu menyemangatiku…..

Dinar…kita harus ikhlas..

kita harus ikhlas

dan kita harus ihlas

sudah!!!

selesai

R.baca

12,23,08

Diposkan pada Uncategorized

Tentang amanah…..Dibina~Terbina~Membina…

Manusia hidup ini memiliki tiga amanah besar yang nantinya tentu saja akan dipertanggungjawabkan pada Yang Memberi Amnah itu…Namun banyak yang kemudian diantara kita sering tak tersadarkan atas tiga amanah besar kita diciptakan di dunia…ialah beribadah,menjadi khalifah serta berdakwah. Entah mana urutan mana yang benar namun saya memaknai ketiganya sebagai satu kesatuan yang harus dicapai secara seimbang.

Ketiganya ini amat sangat saya dapatkan dalam sebuah proses pembinaan. Continuing improvement self  atau perbaikan diri secara terus menerus. Inilah yang menjadi tekat saya sejak saya memulai pembinaan di masa awal SMA dulu. Dan ini terus berlanjut hingga sekarang. Walupun diri ini masih belum bisa dikatakan atau singkatnya jauuh dari kata baik, namun saya merasakan transformasi diri yang besar menuju perbaikan kualitas.

Kemudian proses dibinanya kita itulah yang akan membuat kita menjadi sosok terbina. Menjadi sosok yang setiap perbuatan kecilnya akan selalu diperhatikan karena mengingat akan apa yang akan dipertanggungjawabkan nantinya. Menjadi sosok terbina memang bukan segala-galanya yang terpenting memanglah bagaimana kita bisa membina diri kita sendiri. Namun bukankah dulu Rasulullah mencipytakan sosok-sosok besar sepanjang zaman juga melalui proses pembinaan?

Hal yang paling akhir dari urutan dua hal sebelumnya ialah menjadi sosok seorang pembinaa,guru,mentor atau apapun namanya. Memenuhi tiga kewajiban kita dalam berdakwah, beribadah dan menjadi khalifah. Berdakwah adalah kita mengajarkan sesuatu yang telah kita ketahui dan bermanfaat bagi orang lain. Beribadah ialah bagaimana meniatkan semuanya hanya untuk Allah dan kejayaan agama Allah. menjadi khalifah ialah bagaimana kita bisa memimpin diri sendiri untuk senantiasa melakukan apa yang telah kita ajarkan.

Maka sebenarnya apakh yang menjadi starting point kita dalam proses dibina-terbina-membina ini…ialah tidak lain bagaimana kita bisa melakukan segala amanah besar kita hidup di dunia ini..

Tulisan ini jelas sangat menohok saya…tapi inilah jalan membina diri saya sendiri…

Wallahualam

Semoga Allah mengamuni saya

R.Baca,03.12.08,15.17